Suara.com – Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menanggapi santai untuk menghadapi debat ketiga Pilpres 2024 terlebih dengan tema pertahanan yang disebut-sebut jadi keunggulan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Menurutnya, sebagai sebuah klaim dalam masa kampanye semua sah dilakukan. Namun kata dia, masalah di bidang pertahanan dan keamanan sangat banyak.
“Politik, kampanye itu saatnya ngeklaim, jadi boleh semua ngeklaim. Tetapi problem bangsa ini sangat banyak, termasuk pertahanan dan keamanan,” kata Ganjar ditemui di Gedung Serbaguna GBK, Jakarta, Kamis (28/12/2023).
“Saya kira seluruh klaim yang akan diberikan oleh masing-masing calon, sah-sah adanya,” sambungnya.
Di sisi lain, soal sektor pertahanan, menurutnya, memang terus mengalami perubahan situasinya. Terlebih dalam TNI dimana menurutnya, masih perlu perhatian di setiap angkatannya.
Dunia Berubah
“Tetapi kita tahu, dunia berubah pertahanan kita sampai hari ini kondisinya seperti ini, dan masing-masing angkatan rasa-rasanya perlu mendapat perhatian, dan tentu saja anda tunggu debatnya nanti,” tuturnya.
Sebelumnya, Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, mengungkapkan, jika eks Panglima TNI Andika Perkasa bakal memberikan masukannya ke calon presiden nomor 3 Ganjar Pranowo untuk hadapi debat Pilpres 2024 ketiga.
Dalam debat ketiga nanti akan dilakukan dengan tema pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.
“Pasti-pasti. Kalau saya enggak salah ada waktu khusus nanti tanggal 2-3 Januari dari mas Andika,” kata Andi di Media Center Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2023).
Kemudian dari sisi hubungan internasional, kata Andi, Ganjar akan mendengar masukan dari Todung Mulya Lubis yang pernah ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk Norwegia.
Selama ini, kata dia, Ganjar-Mahfud akan mengajak berbicara TPN untuk memenuhi kebutuhannya dalam menghadapi debat.
Menurutnya, khusus Ganjar dalam menghadapi debat ketiga sudah membeberkan visi misinya soal geopolitik dan pertahanan di depan para pakar.
“Acara mas Ganjar yang pertama itu kan diskusi di CSIS itu temanya adalah itu. Yang ke dua di acaranya mas Dinopati Jalal foreign policy community di situ mas Ganjar sudah mengungkapkan beberapa ide mas Ganjar tentang geopolitik,” tuturnya.
“Sekarang kami sedang berinteraksi dengan mas Ganjar untuk mendapatkan mas Ganjar butuh dukungan data-data seperti apa untuk 4 tema tersebut,” sambungnya.
Ganjar Berpengalaman
Kendati begitu, Andi menyampaikan, pihaknya merasa tak khawatir soal tema pertahanan, lantaran Ganjar dianggapnya sudah punya pengalaman.
“Jadi kami relatif anteng untuk tema keamanan, karena mas Ganjar sebagai Gubernur Jateng memilki pengalaman dan pemahaman yang dalam, misalnya tentang tema kriminalitas, tentang kasus narkoba, terorisme yang terjadi di Jateng,” ujarnya.
“Misalnya untuk pertahanan, alutsista ya ternyata mas Ganjar sebagai Gubernur Jateng sering berinteraksi dengan TNI di sana, mas Ganjar tahu ada batalyon artileri di mana kekuatannya seperti apa, helikopter di mana kekuatannya seperti apa.”
“Karena ada beberapa kecelakaan alutsista, ya di seputaran Jateng kecelakaan di situ. Dari situ kemudian kami melayani apa benar-benar dibutuhkan oleh mas Ganjar untuk debat 3,” sambungnya.